Kamis, 03 November 2016
Rabu, 05 Oktober 2016
Minggu, 17 Januari 2016
PEMBELIAN, SUMBER DAYA KONSUMEN & PENGETAHUAN,
SERTA SIKAP, MOTIVASI DAN KONSEP DIRI
Sumber Daya Konsumen.
Sumber daya konsumen adalah segala sumber daya yang
mempengaruhi konsumen untuk membeli barang atau jasa. Sumber daya konsumen ada
3 macam, yaitu :
·
Sumber daya ekonomi adalah segala sesuatu sumber daya
yang dimiliki baik yang tergolong sumber daya alam maupun potensi sumber daya
manusia yang dapat memberikan manfaat.
·
Sumber daya sementara adalah sumber daya yang bisa
menghemat waktu, keinginan manusia ingin membeli barang dan jasa yang
tujuananya menghemat waktu yang ada.
·
Sumber daya kognitif adalah sumber daya perencanaan
dan pengambilan keputusan seorang konsumen terhadap apa yang ingin di belinya.
Pengetahuan
Pengetahuan Konsumen
adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk,
serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan
fungsinya sebagai konsumen. Dalam hal ini pengetahuan konsumen amat diperlukan.
Karena, hal ini dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan
pembelian. Apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan
membeli akan tergantung kepada pengetahuan. Pengetahuan Konsumen terbagi
kedalam tiga macam, yaitu Pengetahuan Produk, Pengetahuan Pembelian,
Pengetahuan Pemakaian.
a) Pengetahuan
Produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk.
Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek terminologi produk atribut atau
fitur, harga produk dan kepercayaan mengenai produk. Jenis Pengetahuan
Produk :
· Pengetahuan
tentang karakteristik/atribut produk
Seorang Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan
kepada karakteristik atau ciri atau atribut dari produk tersebut. Setiap
konsumen mungkin memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyebutkan
karakteristik atau atribut dari suatu produk. Hal ini disebabkan
perbedaan pengetahuan yang dimilikinya. Pengetahuan mengenai atribut tersebut
akan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Pengetahuan yang lebih banyak
akan memudahkan konsumen dalam memilih produk yang akan dibelinya.
· Pengetahuan
Manfaat Produk
Seorang Konsumen mengkonsumsi gula rendah kalori
karena mengetahui manfaat produk tersebut bagi kesehatan tubuhnya. Manfaat yang
dirasakan konsumen. Setelah mengkonsumsi gula rendah kalori yaitu dapat
menghindari penyakit diabetes. Inilah yang disebut sebagai pengetahuan tentang
manfaat produk.
b) Pengetahuan
Pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di
dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut.
Pengetahuan Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah
dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di
dalam toko tersebut. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja atau
melakukan pembelian. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja karena
konsumen bisa menghemat waktu dalam mencari lokasi produk. Menurut Petter dan Olson (1999),
perilaku membeli meliputi store contact, product contact, dan Transaction.
· Store
contact meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet.
· Product
contact, konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tsb dan
membawanya ke kasir
· Transaction,
konsumen akan membayar produk tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu
debet atau alat pembayaran lainnya.
c) Pengetahuan
Pemakaian yaitu suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen
jika produk tersebut telah digunakan/ dikonsumsi. Agar produk tersebut
bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yg tinggi, maka konsumen
harus bisa menggunakan/ mengkonsumsi produk tersebut dengan benar. Produsen
berkewajiban untuk memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui
cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting
bagi konsumen.
Sumber Daya Konsumen Ekonomi
Uang adalah alat
transaksi yang sangat diperlukan oleh konsumen untuk membeli produk. Keputusan
Konsumen sehubungan dengan produk dan merek sangat dipengaruhi oleh
jumlah sumber daya ekonomi misalnya uang. Tanpa uang konsumen tidak bisa
membeli apapun. Pembelian sangat dipengaruhi oleh pendapatan konsumen
sama halnya dengan, harapan konsumen mengenai pendapatan masa datang menjadi
variabel penting dalam meramalkan perilaku konsumen.
Potensi sumberdaya
ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan
sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang
tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun
potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat
digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayah tingkat
ketergantungan terhadap sumberdaya secara structural harus bisa dialihkan pada
sumberdaya alam lain. Misalnya, penggunaan energy sinar matahari, panas bumi,
atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi ketergantungan
manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Sumber Daya Sementara
· Barang
yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dalam mengkonsumsinya. Contoh: menonton TV, memancing, golf, tennis (waktu Senggang) tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib)
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dalam mengkonsumsinya. Contoh: menonton TV, memancing, golf, tennis (waktu Senggang) tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib)
· Barang
Penghemat Waktu.
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food.
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food.
Sumber Daya Kognitif
Sumberdaya Kognitif menggambarkan kapasitas mental
yang tersedia untuk menjalankan berbagai kegiatan pengolahan informasi Alokasi
Kapasitas Kognitif dikenal sebagai perhatian (attention). Perhatian terdiri
dari dua dimensi:
· Arahan
(direction) menggambarkan fokus perhatian
· Intensitas
mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu. Karena
kapasitas tersebut terbatas, orang harus selektif dalam apa yang mereka
perhatikan dan berapa banyak perhatian dialokasikan selama pengolahan
informasi.
Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk
secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam
representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya
dan diperolehnya skema tentang bagaimana seseorang mempersepsikan lingkungannya
dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam
merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam
konstruktivisme.
Kandungan Pengetahuan
Kajian Myke mendefinisikan kandungan pengetahuan
sebagai “jumlah keupayaan sumber tenaga manusia, asset dan pengamalan
kepimpinan, modal teknologi dan maklumat, hubungan kerjasama, harga intelek,
stok maklumat serta kebolehan untuk berkongsi pembelajaran dan penggunaan, yang
boleh digunakan untuk menjaga kekayaan dan meningkatkan daya saing ekonomi.
Organisasi Pengetahuan
Pengetahuan Konsumen akan mempengaruhi Keputusan
Pembelian. Apa yang dibeli,berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan
membeli akan tergantung kepada pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut.
Pengetahuan Konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai
berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi
yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
1. Pengetahuan
tentang karakteristik /atribut produk
2. Pengetahuan
tentang manfaat produk
3. Pengetahuan
tentang kepuasan yang diberikan produk kepada konsumen
Manfaat fungsional yaitu manfaat yang diraksan
konosumen secara fisiologis
Manfaat psikososial, yaitu aspek psikologis
dan aspek sosial yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk
Mengukur Pengetahuan
Cara yang paling nyata dalam mengukur kemampuan
pengetahuan adalah menilai secara langsung isi ingatan. Beberapa indikator
pengukur pengetahuan antara lain
1. Pengetahuan
Objektif (Objective Knowledge)
Pengukuran yang menyadap apa yang benar-benar sudah
disimpan oleh konsumen di dalam ingatan
2. Pengetahuan
Subjektif (Subjective Knowledge)
Dipengaruhi oleh kepercayaan diri seseorang yaitu
bahwa orang yang percaya diri mungkin melaporkan secara berlebihan tingkat pengetahuan
mereka (Engel, Blackwell & Miniard, 1994, p.331-332)
Definisi
Sikap, Motivasi, dan Konsep Diri
· Sikap Kata sikap (attitude), berasal dari bahasa Italia attitudine yaitu
“Manner of placing or holding the body, and Way of feeling, thinking or
behaving”. Sikap adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara
merasakan, jalan pikiran, dan perilaku. Berikut ini adalah pengertian sikap
dari beberapa para ahli yaitu : Menurut Thomas(1918) dan Znanieck (1974),
sikap adalah kondisi mental yang kompleks yang melibatkan keyakinan dan
perasaan, serta disposisi untuk bertindak dengan cara tertentu. Konsep sikap
sebenarnya pertama kali diangkat ke dalam bahasan ilmu sosial pertama kali oleh
Thomas, sosiolog yang banyak menelaah kehidupan dan perubahan sosial, yang
menulis buku Polish Peasant in Europe and America: Monograph of an Immigrant
Group yang merupakan hasil riset yang dilakukannya bersama Znanieck. Dalam buku
tersebut, Thomas dan Znanieck membahas informasi sosiologi dari kedua sudut
individualistik dan subjektivistik. Menurut pandangan mereka dua hal yang harus
diperhitungkan pada saat membahas kehidupan dan perubahan sosial adalah sikap
individu dan budaya objektif (objective cultural).
· Motivasi
Kata motivasi berasal dari Bahasa
Inggris adalah “Motivation”. Perkataan asalnya ialah “Motive” yang juga telah
dipinjam oleh Bahasa Melayu atau Bahasa Malaysia kepada “Motif” yang artinya
tujuan. Jadi, motivasi adalah sesuatu yang menggerakan atau mengarahkan tujuan
seseorang dalam tindakan-tindakannya secara negatif atau positif untuk mencapai
tujuannya. Selain itu, ada tiga elemen utama dalam motivasi antara lain :
intensitas, arah, dan ketekunan. Pengertian motivasi menurut beberapa ahli :
Menurut Cropley (1985), Motivasi dapat dijelaskan sebagai “tujuan yang ingin
dicapai melalui perilaku tertentu”. Menurut Wlodkowski (1985) menjelaskan, motivasi
sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan
yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut.
Pengertian ini jelas bernafaskan behaviorisme (teori belajar dan percaya bahwa
semua perilaku yang diperoleh sebagai hasil dari pengkondisian).
· Konsep
Diri
Konsep diri merupakan suatu bagian yang
penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Pengertian konsep
diri menurut beberapa ahli : Menurut Stuart dan Sudeen (1998), konsep diri
adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu
tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain.
Hal ini temasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan
orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan
objek, tujuan serta keinginannya. Menurut Beck, Willian dan Rawlin (1986)
menyatakan bahwa, konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara
utuh, baik fisikal, emosional intelektual, sosial dan spiritual
Komponen Sikap
Ada tiga komponen yang secara
bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude) yaitu :
a. Kognitif
(cognitive)
Berisi kepercayaan seseorang mengenai
apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu
telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat
diharapkan dari obyek tertentu.
b. Afektif
(affective)
Menyangkut masalah emosional subyektif
seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan
perasaan yang dimiliki obyek tertentu.
c. Konatif
(conative)
Komponen konatif atau komponen perilaku
dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan
berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap
yang dihadapi.
Sifat-sifat sikap
Seperti kita ketahui secara umum, bahwa
sikap dapat dibagi menjadi dua sifat yaitu sifat negatif dan sifat positif.
Sifat negatif menimbulkan kecenderungan untuk menjauh, memberi ataupun tidak menyukai
keberadaan suatu objek. Sedangkan sifat positif menimbulkan kecenderungan untuk
menyenangi, mendekat, menerima atau bahkan mengharapkan kehadiran objek
tertentu. Sikap selain memiliki dua sifat, juga memiliki beberapa ciri-ciri
antara lain :
a. Sikap
selalu menggambarkan hubungan subjek dengan objek
b. Sikap
tidak dibawa sejak lahir tetapi “dipelajari” berdasarkan pengalaman dan latihan
c. Karena
sikap dapat “dipelajari” maka sikap dapat diubah meskipun sulit
d. Sikap
tidak menghilang walau kebutuhan sudah terpenuhi
e. Sikap
tidak hanya satu macam saja melainkan sangat beragam sesuai dengan objek yang
menjadi pusat perhatiannya.
f. Dalam
sikap tersangkut faktor motivasi dan perasaan.
Penggunaan Multiatribute Attitude Model
Untuk Memahami Sikap Konsumen
Kepercayaan konsumen terhadap suatu
produk bahwa produk tersebut memiliki atribut adalah akibat dari pengetahuan
konsumen. Menurut Mowen dan Minor kepercayaan konsumen adalah pengetahuan
konsmen mengenai suatu objek, atributnya, manfaatnya. Pengetahuan tersebut
berguna dalam mengkomunikasikan suatu produk dan atributnya kepada konsumen.
Sikap menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut tersebut.
Berikut adalah beberapa karakteristik sikap antara lain :
1. Sikap
positif, negatif, netral
2. Keyakinan
sikap
3. Sikap
memiliki objek
4. Konsistensi
sikap
5. Resistensi
sikap.
Berikut penggunaan multi atribut
attidude ada tiga yaitu :
1. Theattribute-toward-objectmodel:
Digunakan khususnya menilai sikap
konsumen terhadap satu kategori produk atau merk spesifik. Hal ini untuk
menilai fungsi kehadiran dan evaluasi terhadap sesuatu.Pembentukan sikap
konsumen yang dimunculkan karena telah merasakan sebuah objek. Hal ini
mempengaruhi pembentukan sikap selanjutnya.
2. Theattitude-toward-behaviormodel
Lebih digunakan untuk menilai tanggapan
konsumen melalui tingkah laku daripada sikap terhadap objek.Pembentukan sikap
konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa pembelian
ditempat itu.
3. Theoryof-reasoned-actionmodel
Menurut teori ini pengukuran sikap yang
tepat seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan merk produk
bukan pada merek itu sendiri tindakan pembelian dan mengkonsumsi produk pada
akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan.
Pentingnya feeling dalam Memahami Sikap
Konsumen
Azwa (1995) menyimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi pembetukan sikap adalah pengalaman pribadi,
kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau
lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam individu.
a) Pengalaman
pribadi Middlebrook (dalam Azwar 1995) mengatakan bahwa tidak adanya pengalaman
yang dmiliki oleh seseorang dengan suatu objek psikologis, cenderung akan
membentuk sikap negative terhadap objek tersebut. Sikap akan lebih mudah
terbentuk jika yang dialami seseorang terjadi dalam situasi yang melibatkan
emosi, karena penghayatan akan pengalama lebih mendalam dan lebih lama
membekas.
b) Pengaruh
orang lain yang dianggap penting individu pada umumnya cenderung memiliki sifat
yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting yang
didorong oleh oleh keiinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghidari
konflik.
c) Pengaruh
Kebudayaan Burrhus Frederic Skin, seperti yang dikutip Azwar sangat menekankan
pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk pribadi seseorang.
Kepribadian merupakan pola perilaku yang konosisten yang menggambarkan sejarah
reinforcement yang kita alami (Hergenhandalam azwar, 1995). Kebudayaan
memberikan corak pengalaman bagi individu dalam suatu masyarakat. Kebudayaanlah
yang menanamkan garis penpgrah sikap individu terhadap berbagai masalah.
d) Media
massa berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah
dan lain-lain mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan opini dan
kepercayaan orang. Media massa memberikan pesan-pesan yang sugestif yang
mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal
memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal
tersebut. Jika cukup kuat pesar-pesan sugestif akan memberi dasar efektif dalam
menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
e) Lembaga
pendidikan dan lembaga agama. Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai
sesuatu system mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya
meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman
akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh
dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta
ajaran-ajarannya. Dikarenakan konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan
system kepercayaan maka tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya kemudian
konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap individu terhadap sesuatu
hal.
Penggunaan Sikap dan Maksud Untuk
Memperkirakan Perilaku Konsumen
Werner dan Pefleur (Azwar, 1995) mengemukakan 3 postulat guna
mengidentifikasikan tiga pandangan mengenai hubungan sikap dan perilaku, yaitupostulat
of consistency, postulat of independent variation, dan postulate of contigent
consistency.
Berikut ini penjelasan tentang ketiga
postulat tersebut :
1) Postulat
Konsistensi
Postulat konsistensi mengatakan bahwa
sikap verbal memberi petunjuk yang cukup akurat untuk memprediksikan apa yang
akan dilakukan seseorang bila dihadapkan pada suatu objek sikap. Jadi postulat
ini mengasumikan adanya hubungan langsung antara sikap danperilaku.
2) PostulatVariasi
Independen
Postulat ini mengatakan bahwa mengetahui
sikap tidak berarti dapat memprediksi perilaku karena sikap dan perilaku
merupakan dua dimensi dalam diri individu yang berdiri sendiri, terpisah dan
berbeda.
3) Postulat
Konsistensi Kontigensi
Postulat konsistensi kontigensi
menyatakan bahwa hubungan sikap dan perilaku sangat ditentukan oleh
faktor-faktor situasional tertentu. Norma-norma, peranan, keanggotaan kelompok
dan lain sebagainya, merupakan kondisi ketergantungan yang dapat mengubah hubungan
sikap dan perilaku. Oleh karena itu, sejauh mana prediksi perilaku dapat
disandarkan pada sikap akan berbeda dari waktu ke waktu dan dari satu situasi
ke situasi lainnya. Postulat yang terakhir ini lebih masuk akal dalam
menjelaskan hubungan sikap dan perilaku.
Dinamika Proses Motivasi
Proses motivasi :
1. tujuan. Perusahaan
harus bias menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai, baru kemudian
konsumen dimotivasi ke arah itu.
2. mengetahui
kepentingan. Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan konsumen tidak hanya
dilihat dari kepentingan perusahaan semata
3. komunikasi efektif.
Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat
mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa mereka dapatkan.
4. integrasi tujuan.
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan
konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk mencari laba serta perluasan pasar.
Tujuan individu konasumen adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.kedua
kepentingan di atas harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian
motivasi.
5. fasilitas. Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan
barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Kegunaan dan Stabilitas Pola Motivasi
Motivasi menurut American Encyclopedia
adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri
sesoerang yang membangkitkan topangan dan tindakan. Motivasi meliputi factor
kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan
tingkah laku manusia.
Dengan demikian motivasi dapat diartikan
sebagai pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar
mereka mau bekerjasama,bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya
untuk mencapai kepuasan.motivasi konsumen adalah keadaan di dalam pribadi
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan
guna mencapai suatu tujuan.
Dengan adanya motivasi pada diri
seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan
untuk mencapai sasaran kepuasan. Jadi motivasi adalah proses untuk mempengaruhi
seseorang agar melakukan sesuatu yang diinginkan. Motivasi konsumen yang
dilakukan oleh produsen sangat erat sekali berhubungan dengan kepuasan
konsumen. Untuk itu perusahaan selalu berusaha untuk membangun kepuasan
konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks perilaku konsumen
mempunyai peranan penting karena motivasi timbul karena adanya kebutuhan yang
belum terpenuhi dan tujuan yang ingin dicapai.kebutuhan menunjukkan kekurangan
yang dialami seseorang pada suatu waktu tertentu. Kebutuhan dipandang sebagai
penggerak atau pembangkit perilaku. Artinya jika kebutuhan
akibat kekurangan itu muncul, maka individu lebih peka terhadap usaha
motivasi para konsumen.
Memahami Kebutuhan Konsumen
Kebutuhan konsumen dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
· fisiologis.
Dasar-dasar kelangsungan hidup, termasuk rasa lapar, haus dan kebutuhan hidup
lainnya.
· Keamanan.
Berkenaan dengan kelangsungan hidup fisik dan keamanan
· Afiliasi
dan pemilikan. Kebutuhan untuk diterima oleh orang lain, menjadi orang penting
bagi mereka.
· Prestasi.
Keinginan dasar akan keberhasilan dalam memenuhi tujuan pribadi
· Kekuasaaan.
Keinginan untuk mendapat kendali atas nasib sendiri dan juga nasib orang lain
· Ekspresi
diri. Kebutuhan mengembangkan kebebasan dalam ekspresi diri dipandang penting
oleh orang lain.
· Urutan
dan pengertian. Keinginan untuk mencapai aktualisasi diri melalui pengetahuan,
pengertian, sistematisasi dan pembangunan system lain.
· Pencarian
variasi. Pemeliharaan tingkat kegairahan fisiologis dan stimulasi yang dipilih
kerap diekspresikan sebagai pencarian variasi.
Referensi :
www.wattpad.com/4248708-pengertian-perilaku-konsumen-sumber-day...
agungsadar.blogspot.com/.../sumber-daya-kunsumen-pengetahuan.html
bardiiswanto.blogspot.com/.../sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan....
http://tugasidaherlina.blogspot.com/2013/10/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan.html
Langganan:
Postingan (Atom)